Perbedaan
Komponen Proposal Ilmiah dan Non Ilmiah
Proposal
adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan
standar. Proposal juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk pengajuan atau
permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana
kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan, dana, dan lain
sebagainya (Hariwijaya, 2005:12-13). Dalam tulisan ini akan dibahas 2 jenis
proposal dari beberapa jenis yang ada, yaitu proposal penelitian (ilmiah) dan
proposal umum (non ilmiah)
Kerangka Proposal
Kerangka
proposal adalah sebagai berikut :
1. Dasar
Pemikiran. Dalam dasar pemikiran sebuah proposal dicantumkan pokok-pokok
pemikiran perlunya melaksanakan kegiatan tertentu.
2. Jenis
Kegiatan. Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan harus dijelaskan dalam
proposal.
3. Tema
Kegiatan. Tema kegiatan dalam sebuah proposal berisi inti-inti kegiatan dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut.
4.
Tujuan Kegiatan. Tujuan kegiatan harus dijelaskan agar orang mengetahuinya.
Penyusun proposal perlu merumuskan tujuan sedemikian rupa agar yang akan
dicapai dapat diketahui dan dirasakan oleh pembaca proposal.
5.
Peserta Kegiatan. Peserta kegiatan meliputi siapa serta berapa jumlah peserta
yang mengikuti kegiatan tersebut.
6. Waktu
dan Tempat Pelaksanaan. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan harus jelas dalam
sebuah proposal.
7.
Susunan Kepanitiaan. Para penyusun proposal dari suatu tim perlu menyelksi kualifikasi
dan bobot orang-orang yang duduk sebagai panitia pelaksanaan dalam kegiatan
yang direncanakannya. Hal ini untuk menjamin kelancaran jalannya suatu
kegiatan.
8.
Anggaran Biaya. Anggaran biaya dalam suatu proposal harus dicantumkan, tetapi
penyusunannya harus logis dan realistis, serta harus memperhatikan keseimbangan
antara pengeluaran dan penghasilan. Hal ini agar diterima secara logis oleh
penyandang dana.
9. Acara
Kegiatan. Jadwal atau acara kegiatan harus jelas dan terperinci. Dengan
demikian, pada waktu nanti tidak terjadi hal-hal yang menyimpang dari acra yang
sudah ditentukan. Hal ini juga bertujuan untuk mengefektifkan waktu selama
kegiatan berlangsung.
10.
Penutup. Penutup merupakan bagian akhir yang berfungsi menekankan bahwa
proposal diajukan dengan sungguh-sungguh dan dijelaskan pentingnya kegiatan
yang akan dilaksanakan. Hendaknya dalam bagian ini tergambar sikap optimis dari
pembuat proposal.
Perbedaan Komponen Proposal Ilmiah dan Non Ilmiah
Proposal
ilmiah dan non ilmiah memiliki perbedaan komponen-komponen didalam
masing-masing karya tulis tersebut. Pada proposal formal terdiri atas tiga
bagian utama, yaitu :
1) Bagian pendahuluan
Bagian
pendahuluan terdiri dari beberapa bagian yaitu sampul dan halaman judul, kata
pengantar, ikhtisar, daftar isi, dan lembar pengesahan.
2) Isi proposal
Isi
proposal ilmiah terdiri dari beberapa bagian yaitu latar belakang, pembatasan
masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar, metodologi, fasilitas,
personalia, keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya.
3) Bagian Pelengkap penutup
Bagian
ini terdiri dari beberapa bagian yaitu daftar pustaka, lampiran, tabel dan
sebagainya.
Sedangkan
proposal non ilmiah komponennya merupakan variasi bentuk lain dari bentuk
proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak
selengkap seperti proposal bentuk formal.
Proposal
adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan
standar. Proposal juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk pengajuan atau
permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana
kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan, dana, dan lain
sebagainya (Hariwijaya, 2005:12-13).
Contoh Proposal Ilmiah
(Penulisan Ilmiah)
1. Latar Belakang Masalah
Seiring
dengan perubahan paradigma pembelajaran, maka keberhasilan kegiatan belajar
mengajar di perguruan tinggi tidak hanya ditentukan oleh faktor pengajar/dosen,
melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. Kurikulum baru tahun
2004 mempertegas bahwa proses pembelajaran harus berpusat pada peserta belajar,
pengajar bukan sebagai satu-satunya sumber belajar atau sumber informasi,
melainkan berperan sebagai fasilitator, dinamisator, dan motivator dalam
pembelajaran.
Selain
sumber belajar berupa perpustakaan yang tersedia di kampus, sekarang ini
berkembang teknologi internet yang memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam
menggali ilmu pengetahuan. Melalui internet mahasiswa dapat mengakses berbagai
literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga
dapat mempermudah proses studinya.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang
berkaitan dengan pemanfaatan sumber belajar, antara lain : optimalisasi
pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar, pemenuhan koleksi buku-buku
yang tersedia di perpustakaan, pemanfaatan internet sebagai sumber belajar,
serta pemanfaatan sumber daya lingkungan sebagai sumber belajar.
3. Batasan Masalah
Meskipun
banyak permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber belajar dalam
proses pembelajaran, namun dalam penelitian ini hanya membatasi pada masalah
pemanfaatan internet sebagai sumber belajar oleh mahasiswa.
4. Rumusan Masalah
Untuk
memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskan
sebagai berikut:
1.
Apakah
mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA telah memanfaatkan internet sebagai sumber
belajar ?
2.
Alasan apa
yang memotivasi mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA memanfaatkan internet sebagai
sumber belajar ?
3.
Faktor apa
sajakah yang mendukung dan menghambat mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA untuk
memanfaatkan internet sebagai sumber belajar ?
5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1.
Jumlah
mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA yang telah memanfaatkan internet sebagai sumber
belajar.
2.
Alasan yang
memotivasi mahasiswa UNIVERSITAS GUNADRAMA memanfaatkan internet sebagai sumber
belajar.
3.
Faktor-faktor
yang mendukung dan menghambat mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA memanfaatkan
internet sebagai sumber belajar
6. Manfaat Penelitian
Penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat :
1.
Bagi
mahasiswa, untuk lebih meningkatkan pemanfaatan teknologi internet sebagai
sumber belajar, sehingga mempercepat masa studinya.
2.
Bagi program
studi, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan program kerja
yang berkaitan dengan fasilitas sumber belajar.
Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih
meningkatkan penguasaan teknologi informasi sehingga dapat memperbaiki
kemampuan dalam mengajar
Sumber
http://newtraquinns.wordpress.com/2013/01/25/contoh-laporan-penelitian-ilmiah/
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-fungsi-jenis-proposal.html
http://fredypurbayadhyfha.wordpress.com/2012/05/04/proposal-dan-laporan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar